Dinamika politik di Solo terus menghangat mengingat tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 dimulai Oktober 2014. Sejumlah partai politik (Parpol) tentunya mulai bersiap-siap untuk menjalin komunikasi, baik di internal maupun eksternal. Seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersiap membentuk Tim Optimalisasi Musyarakah (TOM), sebuah tim yang dibentuk untuk melakukan penjajakan koalisi dan penjajakan nama-nama yang muncul dari hasil survei internal.
Dua orang petugas Satpol PP menertibkan atribut kampanye milik pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) tertentu di wilayah Banjarsari, Solo, Juni 2014 lalu. |
Ketua DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, masih membuka peluang koalisi dengan parpol mana pun, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura, Gerindra, dan partai lainnya. Banyak peluang tokoh yang bakal muncul dalam bursa Pilkada 2015.
Daftar perolehan suara dan kursi parpol
No Parpol Perolehan Suara Kursi
1 PKS 19.562 suara 5 kursi
2 PDIP 152.250 suara 24 kursi
3 Golkar 19.876 suara 4 kursi
4 Gerindra 22.102 suara 3 kursi
5 Demokrat 15.215 suara 3 kursi
6 PAN 22.716 suara 4 kursi
7 PPP 10.662 susra 1 kursi
8 Hanura 14.647 suara 1 kursi
Keterangan:
Jumlah kursi :45
kursi
Jumlah suara sah :
297.073 suara
Sumber: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo.
Hasil Pileg 2014 menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan Pilkada di Solo. Termasuk hasil pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) juga menjadi dasar dalam perhitungan politik Pilkada 2015, mengingat salah satu capresnya, yakni Joko Widodo (Jokowi) berasal dari Kota Solo. Kota Berseri ini tentunya membutuhkan figur seperti Jokowi yang dikenal sebagai tokoh inovatif. Gebrakan-gebrakan pembangunan selama memimpin di Solo menjadi indikator keberhasilan Jokowi. Maka tidak mustahil bila dalam Pilpres 2014, Jokowi memiliki perolehan suara 84%.
Bagaimana kriteria calon Wali Kota Solo, idealnya merujuk pada kriteria yang ada pada diri Jokowi. Kriteria itu di antaranya;
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Amanah
3. Lebih baik bukan orang dari partai politik (parpol), melainkan dari kalangan profesional atau pengusaha.
4. Memiliki kredibilitas, capabilitas, dan berjiwa negarawan.
5. Memiliki kemampuan secara finansial dan mapan secara ekonomi.
6. Memiliki elektabilitas yang memadai.
0 komentar:
Posting Komentar