SOLO—Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Solo melakukan pemilihan raya (pemira) untuk menjaring
bakal calon (balon) wali kota atau wakil wali kota (wawali) dari internal
partai. Hasil pemira yang dilakukan secara tertutup itu akan menjadi
pertimbangan Tim Optimalisasi Musyarakah (TOM) untuk menentukan arah koalisi
dalam pemilihan kepala daerah (pilkada)
Solo 2015.
Pemira yang digelar Sabtu-Minggu,27-28 September 2014, itu
melibatkan 1.000-an kader PKS se-Kota Bengawan, baik dari kader pemula, kader
muda, kader dewasa, sampai kader ahli. Setiap kader memiliki hak suara untuk
mengisi formulir yang disediakan pengurus DPD PKS Solo. Formulir itu hanya berisi dua pertanyaan, yakni
pertanyaan tentang adakah kader PKS yang memiliki kapabilitas menjadi balon
kepala daerah dan pertanyaan lanjutan tentang siapa nama kader itu.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PKS Solo, Abdul
Ghofar Ismail, saat ditemui, Sabtu, 27 September 2014, mengatakan pemira
menjadi amanat musyawarah daerah (musda) pada akhir 2010 yang harus
dilaksanakan. Menurut dia, ada dua rekomendasi musda yang harus direalisasikan PKS Solo, yakni menjadikan PKS sebagai
partai pemenang kedua di Solo dan menjadikan kader PKS menjadi kepala daerah
atau wakil kepala daerah.
Atas dasar dua amanat itu, Ghofar, sapaan akrabnya,
menyatakan rekomendasi pertama sudah terealisasi, sedangkan rekomendasi kedua
diupayakan dengan start lewat pemira. “Pemira jadi sarana untuk menentukan
balon wali kota atau wawali dari internal partai. Hasilnya nanti akan menjadi
pertimbangan dalam syura TOM,” urai dia.
Dia mengatakan partai di luar PDIP masih ada harapan untuk
menang dengan pelaksanaan pilkada lewat
DPRD. Meskipun dalam perhitungan di atas kertas, PDIP dipastikan menang
dalam pilkada Solo 2015. “Masih ada
peluang. Kami tidak boleh putus asa sebelum berusaha. Jika parpol di luar PDIP
ini bersatu, harapan untuk menang masih terbuka,” pungkas dia. (ok)
0 komentar:
Posting Komentar